Kemarin saya baru kelar baca buku terjemahan The Cuckoo's Calling karyanya J.K Rowling, eh Robert Galbraith! Hehe! Gak terlalu meduliin banyaknya kritik tentang buku itu, tetep saya terhibur kok ngebacanya. Salah satu buku terbaik yang saya baca tahun ini setelah bukunya Jonas Jonasson (orang Swedia ya...bukan Sunda) yang berjudul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out The Window and Disappeared. Judulnya aja udah ngundang komen kan? Makanya baca deh sebelum filmnya keluar.
Nah, balik lagi ke karya yang saya buat sekitar 4 bulan lalu di atas Canson art paper dan pake medium Derwent watercolor pencils ini. Sebenernya inspirasinya muncul dari sekian perjalanan bawah air yang pernah saya lakuin sih. Dan judulnya emang tekad saya buat "living life to the fullest" setelah saya menginjak umur 25 tahun. Jadi saya beranggapan, di tengah quarter life crisis ini sebaiknya saya barebaskeun weh. Apa ya? Salah satu contohnya adalah resign kerja kantoran. Sekarang saya penulis lepas yang bekerja di rumah (atau mana aja) tapi digaji bulanan untuk blog blibur.com yang baru aja ngadain closed beta party tanggal 6 November lalu. Tulisan tentang traveling sekarang kebanyakan di blog itu, makanya saya males update buat blog personal yang ini hehehe. Ah lagian emang ada yang baca ya? Hehehe. Lagi. Trus apa lagi ya? Oh iya! Work & Holiday Visa saya untuk setahun di Australia GRANTED! Yihaa! Sok pura-pura nanya "apa lagi ya?" segala :-p. Ya gitu deh info menyenangkan sekaligus bikin deg-degan terbaru tentang saya.
Sedih juga sih sebenernya...
...
However, dari buku The Cuckoo's Calling ada tulisan yang saya suka sekali dan kayaknya ngewakilin apa yang saya rasain sekarang. Terjemahan tapi ya. Males bo baca buku English tebel gitu mah. Hih. Beginilah isinya:
"Aku tak mampu rehat dari petualangan:
Aku mau mereguk tuntas hidup hingga tandas, sampai ampas;
Seluruh waktu telah kunikmati sehikmat-hikmatnya,
telah melukaiku secuka-cukanya,
baik ketika bersama mereka yang kucintai, atau saat aku sendiri menemani diri;
Di landai pantai, gugus bintang Hyades berjatuhan bagai hujan petir menyalakan samar hampar lautan:
Aku menjelma sebaris nama..."
Tulisan "Aku menjelma sebaris nama..." atau dalam bahasa Inggrisnya "I am become a name" ini konon katanya terinspirasi dari sebuah puisi berjudul Ulysses karya Lord Tennyson.
Oh iya, Life Begins at 25 ini juga sebenernya personal project yang masih dalam proses sih. Sekian.
No comments:
Post a Comment