30.3.12

A Few Words of My Travels So Far.. (Part 2) --- Saudi Arabia : Holy Mecca, Madina, Jedda

Beres makan siang :-D, udah pada makan belum? Sedikit intermezo yah, gara-gara nonton The Raid kemaren, saya jadi sedikit terobsesi sama darah-darah n bacok-bacok hahaha. Jadi tadi makan siang sambil nonton CSI Miami 7 (hmm..ya..ya). Oke,lupakan! Oh ya, sampe mana cerita saya tadi?

Oh yang itu, oke lanjutin ya... buat yang langsung baca part 2 ini, saya saranin baca dari part 1 yess biar nyambung hehe post nya ada tepat di bawah.

Pengalaman traveling dunia saya pertama kali pada tahun 1995 ketika umur saya 5 tahun. Bersama ibu dan abang saya, saya terbang ke Batam,
Kepulauan Riau, Sumatera lalu melanjutkan perjalanan ke Singapura untuk nyamperin ayah saya yang udah ada di sana duluan dengan menggunakan kapal feri. Seinget saya, itu pengalaman serba pertama dalam hidup saya. Pertama naik pesawat, pertama naik kapal feri, pertama ke seberang pulau, n pertama ke luar negeri. Tapi ternyata saya salah, terlepas pengalaman pertama ke luar negeri, kata ibu saya ternyata keluarga kami pernah berlibur ke Bali sebelumnya, tapi ketika itu saya bahkan belum punya gigi.

Setelah tahun tersebut, selebihnya hanya traveling dalam Pulau Jawa dan Bali aja hingga 13 tahun kemudian ketika umur saya 18 tahun pada tahun 2008. Dan baru saya sadari sekarang, semenjak tahun itu hampir setiap tahun saya selalu mengusahakan untuk traveling dalam maupun luar negeri, bersama keluarga, teman, ataupun sendiri. Dan ternyata traveling lah passion saya, itu lah yang jadi 'goal' dalam hidup saya sekarang. Saya pingin keliling dunia! dan saya harus cari cara untuk itu. Target saya dalam jangka lima tahun ke depan
adalah seenggaknya mengunjungi 20 negara, dan sejauh ini skor adalah 9/193. Fyuhhh..masih sangat jauh di depan mata.

But, anything you put your mind to is possible, right? :-)

Oke, ini sedikit cerita tentang negara-negara yang pernah saya kunjungi semenjak tahun 2008 hingga 2012. Sejauh ini baru satu kontinen, yaitu Asia. Cekidot!



Saudi Arabia


di depan Ka'bah, Mekkah


Saya terlahir dalam keluarga Muslim, dan hingga sekarang saya masih meyakini agama Islam. Sebagai seorang Islam, saya memiliki lima rukun dimana rukun yang terakhir mengharuskan saya untuk mengunjungi tanah suci jika mampu. Dan itu juga yang menjadi semacam 'privilege' untuk umat Muslim di dunia, karena hanya yang beragama Islam saja yang boleh masuk ke kota suci Mekkah dan Madinah di Saudi Arabia. Sejauh ini
sih saya belum pernah denger ada orang beragama lain yang nekat masuk, gak tau kenapa hahaha. Padahal mungkin bisa aja mereka masuk dengan cara nyamar pake burka. Eh mungkin lho! Gak tau ah tapinya haha.

Oke lanjut, saya mengunjungi Saudi Arabia pada bulan Juli tahun 2008 bersama ayah, ibu, dan abang saya dalam rangka umroh, bukan haji. Dan yang masuk dalam kewajiban lima rukun Islam itu adalah ibadah haji. Jadi saya belum berhak menyandang gelar Hajjah. Got it? hehe. Perjalanan Indonesia - Saudi Arabia kurang lebih memakan waktu 9 jam dengan menggunakan pesawat. Pesawat yang saya tumpangi waktu itu kalo gak salah Emirates Airlines, business class (ehem!) hahaha. Dan itu pertama kalinya saya ngecengin cewek, soalnya pramugarinya cantik-cantik bener dah! :-p
walaupun business class, jelas satu yang pasti dalam layanan maskapai penerbangan ini, gak bakal ada pilihan minuman untuk wine! yaa iyalah..


selamat datang di Madinah,
kota dimana saya merasa sangat beruntung bisa mengunjunginya



Traveling sekaligus ibadah yang dilakukan pada saat itu memakan waktu sembilan hari, dan ada tiga kota yang dikunjungi yaitu Mekkah, Madinah, dan Jeddah. Kota pertama adalah Madinah, kalo orang yang sedang Haji biasanya ngejar 40 waktu solat di Masjid Nabawi. Sehari ada lima waktu solat, ini berarti butuh delapan hari untuk mengejar angka 40. Jangka waktu ibadah Haji dengan ONH biasa dari pemerintah biasanya kurang lebih sebulan. Jadi cukup waktu untuk 40 waktu solat di mesjid yang punya sebuah podium dengan telapak kaki Nabi Muhammad ini. Sayangnya cuma yang laki-laki aja yang bisa ngeliat. Huft!


Masjid Nabawi di malam hari


Kota selanjutnya adalah Mekkah, di sinilah ibadah umroh dilakukan. Ibadahnya ngapain aja? Jadi yang harus dilakukan ada tiga step yaitu, melakukan gerakan ta'waf sebanyak tujuh kali. Ta'waf itu adalah mengelilingi Ka'bah yang jadi pusat kiblat untuk solat umat Muslim di dunia. Setelah itu dilanjutkan dengan lari-lari kecil yang disebut dengan Sa'i antara bukit Safa dan Marwah (bukan judul sinetron ya ini). Saya ngebayangin menjadi Siti Hajar waktu itu ketika berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali bolak balik non stop dengan medan yang berbukit dan berbatu di bawah terik matahari gurun yang naujubilah demi mencari air untuk minum anaknya, Nabi Ismail. Tapi tetott saya gagal, pada putaran ketiga saya menyerah, pemirsa! Saya melipir untuk minum air zam-zam dulu, baru ngelanjutin lagi. Payah emang. Padahal jalan antara kedua bukit itu sekarang berada dalam ruangan dengan AC badag, sejuk, adem, dan sepanjang jalannya penuh dengan tangki-tangki air zam-zam. Jadi orang-orang bisa berhenti dulu buat istirahat minum, mun dalam istilah Sunda mah 'pit-an heula'. Dan ibadah yang terakhir untuk menggenapkan umroh adalah tahalul. Yaitu dengan memotong tiga helai rambut atau kalo mau, dibotakin abis bagi yang laki-laki! Beres udah ibadah umroh.

Di sini sedikit sekali stok-stok foto soalnya emang gak boleh ada kamera yang masuk pada saat itu, tapi gak tau deh kalo sekarang. Foto pertama di atas itu pake kamera handphone Samsung yang sampe sekarang masih saya pake lho handphonenya hehe.

Kota terakhir yang sekaligus jadi kota paling sebentar dikunjungi di sini adalah Jeddah. Oh itu sih kota internasional, semua udah meletakkan pakaian ihramnya di koper, bahkan beberapa anggota dari rombongan yang berangkat udah gak pake baju koko lagi bagi yang laki-laki. Termasuk abang saya. Jeans n t-shirt udah bisa diliat lagi di penjuru kota.


my beautiful family


Untuk mengunjungi negara ini cukup harus tangguh terutama dengan masalah cuaca yang cukup ekstrim, karena aktivitas yang dilakukan biasanya outdoor (ya iyalah ngapain juga traveling kalo cuma ngedekem di kamar hotel doang!). Kurang lebih pada saat itu panasnya mencapai 40 drajat Celcius, atau bahkan mungkin lebih di siang hari. Dan cukup turun drastis di malam hari hingga ke angka 18 drajat Celcius. Jadi resiko kulit kering n nglotok-nglotok itu udah pasti terjadi. Cuma itu gak ada artinya lagi ketika berdiri di depan Ka'bah yang biasanya cuma saya liat di azan Magrib di tv. Perasaannya gak bisa saya lukisin pake kata-kata!
Oh iya, buat yang perempuan, jangan keluyuran sendiri ya ;-)



Wah jam menunjukan udah sore! dan ini weekend! #TGIF. Saya mau hangout malem ini sama temen-temen, ini malem terakhir saya tinggal di Bandung sebelum pindah lagi n saya belum mandi dari pagi. Hahaha! Okay, saya bakal lanjutin ngeberesin post-post traveling saya malem ini..udah terlalu lama ketunda. Jadi sampe jumpa ntar maleman ya! sekarang saya siap-siap dulu :-)

No comments:

Post a Comment